Menjaga lingkungan dalam keadaan bersih dan nyaman merupakan suatu hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan Anda. Dengan lingkungan yang bersih, Anda bisa terhindar dari berbagai macam sumber penyakit. Pada umumnya seorang wanita lebih tidak betah beraktivitas dalam lingkungan yang kotor dibandingkan oleh pria, dan hal ini menyebabkan wanita lebih pandai dalam hal bersih-bersih. Namun studi terakhir menunjukkan bahwa seorang wanita yang setiap harinya melakukan bersih-bersih, baik di rumah ataupun di tempat kerja dapat mengalami penurunan fungsi paru dan obstruksi jalur pernafasan dalam jangka panjang. Studi yang dilakukan oleh University of Bergen di Norwegia menganalisa 6235 peserta The European Community Respiratory Health Survey yang sudah mengikuti komunitas tersebut selama lebih dari 20 tahun. Dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa wanita yang melakukan bersih-bersih setiap hari mengalami penurunan Forced Expiratory Volume in one second (FEV1) sebesar 3,6-3,9 ml/tahun lebih cepat jika dibandingkan dengan wanita yang tidak melakukan bersih-bersih. FEV1 merupakan jumlah udara yang dapat dikeluarkan dalam waktu 1 detik yang merupakan indikator utama fungsi paru-paru. Selain itu, Forced Vital Capacity (FVC) pada wanita yang melakukan bersih-bersih juga mengalami penurunan sebesar 4,3-7,1 ml/tahun lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak bersih-bersih. FVC merupakan jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa setelah menarik nafas secara maksimal. Jika terdapat penurunan dalam FEV1 dan FVC, maka dapat diindikasikan bahwa terdapat kerusakan dalam sistem pernafasan Anda. Adanya penurunan FEV1 dan FVC dapat dikarenakan oleh adanya iritasi yang disebabkan oleh produk pembersih yang digunakan. Produk pembersih ruangan biasanya mengandung bahan kimia berpartikel kecil yang dapat terhirup oleh manusia sehingga masuk ke dalam sistem pernafasan. Iritasi pada selaput lendir yang melapisi jalur pernafasan dapat mengakibatkan adanya perubahan pada saluran tersebut sehingga menurunkan fungsi paru. Oleh karena itu, para peneliti menghimbau para produsen produk pembersih agar dapat membuat produk yang lebih ramah bagi kesehatan manusia. Ditulis oleh Anggie Triana Sumber lainnya:
|