Hipertensi atau biasa dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah berada di atas 130/80 mmHg. Tekanan darah normal biasanya berada diangka 100-129/80 mmHg. Tekanan darah ini akan berubah sewaktu-waktu, tergantung dari aktivitas yang sedang dilakukan. Hipertensi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit serius lainnya seperti serangan jantung, stroke, hingga kematian.
Seseorang dengan tekanan darah yang tinggi akan disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors yang dapat menjaga tekanan darah tersebut. Walaupun pengobatan tersebut efektif, namun efek sampingnya selalu menghantui para penderitanya. Baru-baru ini terdapat suatu penelitian yang menemukan bahwa paparan cahaya biru dapat membantu menjaga tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Berbeda dengan paparan sinar matahari yang mengandung karsinogen, para ahli mengklaim bahwa paparan cahaya biru aman untuk kesehatan tubuh.
Berdasarkan penelitian gabungan antara University of Surrey dan Heinrich Heine University Dusseldorf ini, para peneliti menemukan bahwa paparan cahaya biru dapat menurunkan tekanan darah sistolik (tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi) sebesar 8 mmHg. Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa hasil tersebut sama atau bahkan lebih signifikan dibandingkan dengan hasil yang didapatkan dari metode pengobatan menggunakan obat-obatan. Selain itu, paparan cahaya biru juga dapat meningkatkan kadar NO dalam tubuh yang merupakan senyawa yang dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks serta membantu menurunkan tekanan darah.
Dalam penelitiannya, para peneliti melakukan observasi terhadap 14 partisipan pria dengan rentang usia 30-60 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, hipertensi ataupun diabetes. Setiap partisipan diminta untuk menjalani 2 sesi yaitu, sesi paparan cahaya biru dan sesi paparan cahaya kontrol dengan panjang gelombang 420-453 nanometer. Setiap sesi dilakukan selama 30 menit, dimana jeda waktu antar sesi adalah 1 minggu. Untuk mengetahui efek dari paparan tersebut, para partisipan diminta untuk mengikuti serangkaian tes seperti tes tekanan darah, kekakuan arteri, pelebaran pembuluh darah, serta kadar NO sebelum, selama, dan setelah 2 jam mengikuti sesi paparan cahaya.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Image Google Search
Sumber lainnya:
- Stern, M., Broje, M., Sansone, R., et all (2018). Blue light exposure decreases systolic blood pressure, arterial stiffness, and improves endothelial function in humans. European Journal of Preventative Cardiology, DOI: https://doi.org/10.1177/2047487318800072.
- Science Daily - Blue light can reduce blood pressure, study suggest (2018). https://www.sciencedaily.com/releases/2018/11/181108110032.htm, 27 November 2018.